Senin, 31 Desember 2012

Cerpen Belitung ~ Tugas Mading Seni Budaya


          Sore itu Aku dan Siska berencana akan membuat tugas Mading Seni Budaya. Sekitar pukul 15.00, Siska berangkat dari rumahnya ke rumahku dengan mengendarai sepeda motor.
          “Assalamu’alaikum.” ucap Siska sambil melangkah masuk ke dalam Rumahku.
          “Wa’alaikumsalam. Masok be.., sinek dudok  sahutku sambil merapikan buku-buku yang berserakan di lantai dan mempersilahkan Siska untuk duduk.
          “Kak, kite kan meli ape dulu, untuk Mading Seni Budaya neh?” ucap Siska sambil menatapku itu.
          Basinglah. Ini, kao catat dulu ape-ape aja yang nak dibeli.”  jawabku sambil menyodorkan sebuah pena dan secarik kertas kepada Siska.
          Nok ape aja yang kan dicatat neh?” jawab Siska bingung sambil memegang kertas dan pena itu.
          Kao tulis dulu lah, ape yang nak kao beli.” Kataku yang dari tadi hanya sekilas-sekilas saja melihat kearah Siska.
          Kao e, lauda ke muat e kak?” tanya Siska yang kelihatannya sudah mulai menulis barang yang Ia perlukan.
          “Kini baru aku muat e, aku nak ngudaek ini dulu agik sikit la kan uda.” jawabku sambil terus mengutak-ngatik tugas TIK.
          Percakapan Kami pun terhenti sejenak, karena kesibukan masing-masing, Siska yang dari tadi terlihat sedang asik mencatat keperluan tugas madingnya dan Aku yang kini sudah mulai mencatat keperluan tugas madingku. Beberapa saat kemudian,
          “Aku lauda Ka.” Sambil mengecek kembali catatan peralatan yang Aku buat.
           Same. La kan pegi sekarang ke?” ucap Siska.
          “Yo’i, Kite ke Dodo Grafika meli kertas asturo, kertas origami, pita jepang, kan meli spidol warne.” kata Dwinda.
          Jam sudah menunjukkan pukul 15.40. Kami langsung bergegas pergi dari Rumahku menuju tempat yang hendak mereka kunjungi. Sore itu, cuaca sedang tidak kondusif. Tetesan-tetesan air hujan yang lembut terus membasahi jalanan. Meski begitu bukan berarti kegiatan Kami terhenti akibat hujan ini.
          Beberapa saat kemudian. Kami berdua sudah sampai di Dodo Grafika. Disana kami langsung menuju tempat yang sudah tersedia barang-barang yang Kami butuhkan.
          “Kao kan meli kertas asturo warne ape Ka?” Tanyaku kepada Siska.
          Disama’ek aja warne e, kite patungan bayar e, jadi dak banyak duit keluar.” Jawab siska.
          “iye, Aku juak miker gitu. Tapi, masalah ne kan warne nok ape?” Tanyaku lagi.
          “Ijau muda?” Tanya Siska.
          “Bolehkah” sahutku.
          Sesaat kemudian, setelah Kami mengitari barisan-barisan tempat semua barang dijual, Kami langsung menuju kasir dengan membawa alat-alat yang ingin dibayar.
          “Macam kurang spidol warne, ye ke Ka?” tanyaku yang terlihat sedikit jengkel memperhatikan belanjaan Kami yang kurang lengkap.
          “Bee,, iye. Yuk cari. Nok ini biar ditinggal disinek dulu.” Sambil menunjuk barang-barang yang tadi Kami bawa kekasir dan langsung menarik tanganku untuk mencari spidol warna. Saat sampai di depan tempat yang banyak tersusun spidol warna, Siska bertanya kepadaku.
          “Kak, macam Mahal?, tekenak dengan nok di mije kasir itu jak lah berape.” Ucap Siska kepadaku.
          Kite minjam aja lah kan Meliani, die kan ade. Kao sms dulu die, jadi kite ke rumah Die ade urang e.” Kataku mengutarakan usul.
          “Benar. Yeh.., tunggu suat aku sms Die.” Kata Siska sambil membuka Handphonenya untuk menghubungi Meliani.
          Kami pun kembali lagi ke tempat kasir. Sampai disitu Siska membayar dengan uang yang telah aku dan siska kumpulkan. Sekeluarnya kami dari tempat itu hujan berhenti, kami langsung memutuskan untuk mengantarkan belanjaannya kerumahku, dan lanjut menuju rumah Meliani.
          Sesampainya Kami dirumah Meliani, ternyata orang yang dicari tidak ada dirumah, kata Ibunya Meliani, Dia sedang Ekskul Seni Lukis di Sekolah. Mendengar itu Kami langsung pergi ke Sekolah untuk meminjam spidol warna miliknya. Setelah semua keperluan terkumpul. Dengan segera Aku dan Siska menuju rumahku untuk merangkai Tugas Mading Seni Budaya, sesuai imajinasi masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar