Minggu, 30 Desember 2012

UPTD Balai Perikanan


Laporan perjalanan Saya :
Nama         : Dwinda Vemilia Yuniar
Kelas          : 8A

            UPTD Pengolahan Hasil Perikanan yang ada di Tanjung Binga, di kepalai oleh Pak Slamet. UPTD ini berada bi bawah renungan Dinas Perikanan. UPTD ini berfungsi untuk melakukan pembinaan untuk masyarakat, menyediakan bahan baku Ikan, Dipersifikasi atau penganeka ragaman Ikan dan lainnya.

            Kegiatan yang di lakukan di  UPTD ini adalah Pengolahan Hasil Perikanan. Hasil pengolahan yang telah terjual di masyarakat antara lain Teri Crispi, Nugget Ikan, Kaki Naga, Ekado, Keripik Cumi, keripik ikan dan yang lainnya. Ekado adalah bakso yang di bungkus dengan pangsit sedangkan Nugget dan kaki naga menggunakan Tepung Panir. Nugget dan Kaki Naga harus di simpan didalam Freezer supaya tetap higienis dan aman.

            Di dalam Ruang Pengolahan, proses pengolahan ikan di lakukan dengan higienis. Pegawai yang masuk ke Ruang Pengolahan juga di wajibkan harus Steril dan menggunakan pakaian lengkap seperti memakai Penutup Kepala, Celemek, Sarung Tangan serta dilarang untuk memakai Perhiasan.

            Ikan adalah produk yang paling cepat rusak karena ikan mengandung banyak air yang dimana jika metabolisme ikan sudah mati maka yang masih ada adalah bakteri, oleh karena itu ikan sampai ke Konsumen harus dalam kondisi segar.

            Sebelum ikan di simpan harus di bersihkan dulu, karena bakteri berkembang paling cepat di perut dan di insang ikan. Suhu badan di ikan jangan naik dari 0o. Ikan juga dapat dijual dalam bentuk di Pilet.

            Pengolahan ikan segar harus cepat melakukan penanganan atau perlakuan. Penanganan atau perlakuan yang di lakukan adalah dengan penambahan es atau dengan suhu dingin dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri terhambat. Penanganan ini di lakukan dimulai dari penangkapan ikan.

            Dapat juga dilakukan dengan Pengawetan. Pengawetan yang dapat dilakukan adalah pengawetan dengan suhu rendah, pengawetan dengan penggaraman, dan pengawetan dengan pemanasan atau dengan menggunakan suhu panas dan pengawetan dengan pengesan. Tahannya ikan tanpa pengawet yang berlebihan adalah maksimal 3 bulan.

            Tujuan pengawetan dengan penggaraman adalah dengan mengurangi kadar air dalam tubuh ikan. Ikan yang di beri garam lama kelamaan air di dalam tubuh ikan akan mengering. Garam yang baik di gunakan adalah garam Kristal yang mengandung Nacl menggunakannya dengan cara ditaburi.

            Penggaraman yang dilakukan ada dua, yaitu penggaraman kering dengan menggunakan garam kristal dan penggaraman basah dengan menggunakan garam Cair. Sedangkan Pemanasan dapat dilakukan dengan cara penjemuran dengan suhu panas, di jemur, di rebus ataupun di goreng.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar